Cerita Seks Dewasa Binalnya 2 Teman Sekolahku

 

Cerita Seks Dewasa Binalnya 2 Teman Sekolahku – Aku adalah seorang mahasiswa dari universitas swasta di Bandung. Pada saat aku SMU, aku dikenal sebagai lelaki yang “abuy” (anak buaya), memang sih kata cewek-cewek atau mantan-mantan cewekku, saya tipe cowok yang romantis, dengan body yang sangat mendukung.

Bercerita Sex – Pada waktu aku kelas 3 SMU menjelang Ebtanas, aku belajar bersama teman wanita yang bernama Devi dan Monika, ketika itu aku berlajar bersama, dan tidak sedikit pun aku berpikir untuk bermacam-macam dengan mereka berdua. Memang sih banyak cowok-cowok yang “sirik” padaku, karena aku bisa dekat dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah **** (edited) di kotaku, yang penting itu sekolah swasta terkenal di Bandung.

Pada waktu itu acara belajar itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Devi. Pada waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 18:00, ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Devi. Hujan turun deras sekali, dan mengakibatkan aku terpaksa berhenti untuk menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu aku memakai motor). Tapi apa boleh buat, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah.. aku berani berkorban meski hujan itu belum reda.

Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Devi dengan basah kuyup. Tiba-tiba Devi keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar. Tiba-tiba pun Devi menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku bisa masuk, dan secara otomatis Devi pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan.

BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku. Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Devi untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Devi mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.

Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Devi untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya. Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Monika, yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya.

Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Devi masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). Devi berkata dengan wajah panik, “Sorry yah Yon,” dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu.

Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. Aku sempat melihat wajah Devi yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapalama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri. Pada saat itu Devi minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya.

Ketika itu Monika mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Devi. Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan. Aku melihat Monika yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Devi yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut.

Aku pun melirik ke arah Devi, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, “Sshh.. ahh..” hal ini membuat si “Joni” beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua. Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua. Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu.

Monika melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Monika nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya. Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta. Aku pun meremas dada Monika yang masih terbungkus oleh BH, dan Monika pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Devi, “Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini, Yon.. pleassee, aku udah nggak tahannich.”

Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Monika melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup besar (18 cm). Dengan cepat Devi melahap kontolku yang sudah tegang dari tadi. Saat Devi melahap kontolku itu, aku terus menjilati puting susu Monika yang sudah mulai mengeras, dan Monika menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Monika untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya.

Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke memeknya, “Ayo Yonn, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya,” aku berkata, “Iya sayang, sabar yah..” tiba-tiba Devi melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Monika yang sudah basah sejak tadi.

“Bless.. bless.. bless” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Devi yang terus memelukku dan menciumku itu. Tiba-tiba Monika menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Monika.

“Ahh.. ahh.. ah.. Monika..”

Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Monika, sekarang giliran Devi yang sudah tak tahandengan horny-nya itu. Aku pun mulai memasukkan ke liang Devi yang sangat menggoda itu, “Bless.. bless..” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya. “Ah ah ah..” desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah, “Yonn.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr..” Lalu aku berkata, “Tahan yah say.. bentar lagi, aku pun maukeluar nich..”.

Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku. Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan.. “Creett.. croott.. creett..” aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Devi dan Monika. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur.

Devi dan Monika bekata kepadaku, “Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini Yon.. emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,” aku pun bekata, “Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel. -,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts